Foto: Sekda Provinsi Jambi, Sudirman
JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi kembali meminta kepada perusahaan untuk optimalkan jalur sungai untuk pengangkutan batu bara.
Permintaan ini disampaikan setelah melakukan rapat evaluasi angkutan batu bara jalur sungai yang telah dimulai pada Januari 2024 ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman mengatakan dari hasil rekayasa lalu lintas angkutan batu bara via sungai, ada lima jalur air yang mesti dioptimalkan.
"Yakni di Tenam, dan di Tebo, jalur itu sudah ditinjau pak gubernur, nanti bisa dicek," kata Sudirman baru-baru ini.
Kata Sekda, sudah terpetakan perusahaan yang melalui lima jalur air tersebut berdasar hasil rapat Senin (12/2) malam itu.
Dari rapat itu pula sudah diinventalisir waktu operasional angkutan batu bara mulai pukul 21.00 WIB hingga jam 05.00 WIB.
Ia menegaskan saat ini masih mengacu INGUB nomor 1 tahun 2024 terkait aturan pengalihan angkutan batu bara lewat jalur sungai. Namun aturan itu akan diterjemahkan lagi.
"Tadi lima jalur air itu nanti langsung terpilah perusahaan mana yang menggunakan jalurnya,"
"Ini untuk memudahkan memonitor, pak gubernur juga meminta tiap jalur ada koordinator (penanggung jawab) dari masing-masing kabupaten termasuk Provinsi tapi koordinator Dishub," tambahnya.
Yang penting mengoptimalkan dahulu para pengusaha IUP dan angkutan batu bara ke jalur sungai.
"Dan jika ada nanti toh jalan nasional yang dilalui, nanti tetap sesuai dengan mekanisme kelas jalannya, tak boleh over dimensi over load,” sebutnya.
Sekda menegaskan hasil evaluasi, memang jalur air itu perlu dioptimalkan untuk dilalui, dan pihaknya akan panggil pengusaha untuk optimalkan itu.
"Kita juga mengevaluasi rute angkutan batu bara yang menuju ke Bungo, Dharmasraya, Bengkulu, termasuk rute Muaro Jambi dan Tebo dievaluasi semua," pungkasnya.
Komentar0